FAKULTAS Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), kembali membuktikan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada poin Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, melalui workshop manajemen efek samping kemoterapi bagi Caregiver, di Rumah Singgah Kanker Yayasan RCBadak Kota Tangerang, Banten.
Workshop kemoterapi ini dihadiri oleh para caregiver, baik orang tua, maupun keluarga yang memiliki anak dengan penyakit kanker, serta para relawan.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang tinggi, dari caregiver tentang penyakit kanker dan efek samping kemoterapi, untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan fungsi perawatan dan pengobatan pasien kanker.
Salah seorang tim pengabdi FIK UI, Allenidekania menyampaikan, banyak manfaat yang akan diperoleh dari workshop bagi para caregiver.
“Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan, yang diberikan kepada pasien kanker, untuk meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Namun kemoterapi memberikan beberapa efek samping, yang menyebabkan ketidaknyamanan bahkan kelemahan pada pasien kanker, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan yang tinggi dari caregiver tentang ini, dengan adanya workshop ini kami berharap, dapat meminimalisir rasa takut dan akan terus termotivasi dalam menjalankan setiap protokol kemoterapi,” ucapnya.
Selama workshop berlangsung, seluruh peserta semangat dan antusias, dimulai dengan pemaparan materi tentang kanker, efek samping kemoterapi, hingga manajemen yang dapat diberikan.
Selain itu, workshop ini memberikan sesi simulasi dan sharing yang dibagi dalam kelompok kecil, agar mampu mengaplikasikan salah satu dari sekian banyak terapi non- farmakologi.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini juga diberikan booklet panduan, sehingga dapat dibaca kembali, dan menemani perjuangannya selama masa kemoterapi anak.
“Pelatihan ini sangat keren, saya merasa sangat senang, karena mendapat teman serta ilmu baru,” kata salah seorang peserta workshop.
Saat dikunjungi oleh tim pengabdi, Tri selaku pengurus dari Yayasan RCBadak, menceritakan bahwa Rumah Singgah Kanker ini telah berdiri sejak dua tahun lalu, tepatnya berdiri pada tanggal 26 Oktober 2020, yang merupakan sebuah yayasan untuk persinggahan sementara bagi pasien kanker, diutamakan khusus pasien yang tidak mampu, serta yang rumahnya jauh dari Rumah Sakit.
Selain itu, Tri mengungkapkan ucapan terimakasih serta harapannya kepada banyak pihak, untuk dapat mewujudkan cita-citanya membantu sesama.
“Terimakasih banyak kepada teman-teman dari UI, bisa memberikan ilmunya kepada orangtua disini dan tentunya sangat bermanfaat. Harapan saya tidak hanya FIK UI yang dapat bekerjasama untuk memberikan manfaat bagi banyak orang, akan tetapi dari masyarakat sekitar serta peran Pemerintah, yang memiliki kebijakan untuk sama-sama bersinergi membantu mereka,” pungkasnya.
Penulis : Hanifa Zahrah
Redaktur : D. Sudrajat