PEKAN Seni Disabilitas sukses digelar di Amphiteater Guriang, Warunggunung, Banten. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada 1 dan 2 Oktober 2024, yang menjadi ajang berkreasi bagi para anak-anak penyandang disabilitas di Kabupaten Lebak.

Acara ini merupakan hasil dari lokakarya tiga hari yang diadakan sebagai bagian dari program Saba Budaya Banten, yang bertujuan untuk menampilkan kemampuan seni para peserta dan memberikan ruang bagi mereka untuk berekspresi melalui berbagai bentuk seni seperti seni kriya, tari, dan teater.

Para peserta yang berasal dari berbagai Sekolah Khusus (SKH) di Kabupaten Lebak, didampingi oleh instruktur seni profesional di bidangnya. Seni rupa yang dibimbing oleh Adhy Handayana, seni tari oleh Samsudin, dan seni teater oleh Akhmad Yusuf. Setiap sesi lokakarya dirancang untuk melatih dengan kemampuan seni peserta, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan seni dan mengekspresikan diri dengan cara yang kreatif.

Direktur Guriang Tujuh Indonesia, Dede Abdul Majid, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta dan dukungan dari berbagai pihak.

“Acara ini bukan hanya tentang seni, tetapi tentang memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan potensi dan bakat mereka. Mereka bisa merasakan kebebasan dalam berekspresi, dan kita melihat betapa luar biasanya kreativitas mereka,” ujar Majid dalam sambutannya, Rabu (2/10).

Salah satu pengunjung, Riana, mengungkapkan kekagumannya terhadap Pertunjukan yang ditampilkan ada kegiatan ini.

“Saya sangat tersentuh melihat karya seni dan penampilan mereka. Keren sekali dalam waktu tiga hari udah bisa menampilkan pertunjukan yang keren. Mulai dari penampilan teater, tari, sampai mural performancenya. Ini bukti bahwa setiap orang, tidak peduli keterbatasannya, bisa berkarya dengan luar biasa. Acara ini sangat inspiratif,” kata Riana.

Pekan Seni Disabilitas ini mendapat sambutan positif dari pengunjung dan berbagai pihak terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat terus memberikan inspirasi dan dukungan bagi para penyandang disabilitas untuk terus berkarya, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memberikan ruang dan kesempatan yang setara dalam dunia seni.(*)