AKHIRNYA para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini mangkal di taman alun-alun Pandeglang bisa bernapas lega lantaran sudah memiliki tempat yang layak.

“Ini mimpi mereka ingin mempunyai tempat yang layak dan bersih,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita saat meresmikan pusat kuliner di Jl. Bank Banten lingkungan gedung juang, Sabtu (17/08/2019).

PKL yang saat ini mengisi pusat kuliner, biasanya mereka berjualan di taman alun- alun. Oleh sebab itu, mereka harus selalu berhadapan dengan para penegak Perda yaitu Polisi Pamong Praja.

“Disana bukan tempat untuk jualan, disini lebih bersih dan layak, nanti akan tumbuh perekonomian baru sehingga tidak ada lagi identik PKL itu kumuh,” tuturnya.

Irna menjelaskan, jika anggaran yang digunakan untuk membangun pusat kuliner ini dari anggaran dana Corporate Social Responsibility (CSC) Bank Jabar Banten (bjb) sebesar Rp. 244.622.000.

“Alhamdulillah dukungan dari bjb para PKL ini mendapatkan tempat yang layak untuk dijadikan tempat berjualan, sehingga tidak lagi berjualan di taman alun-alun,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Andi Kusnardi saat di wawancara mengatakan, total pedagang Alun -alun yang terdata sebanyak 60 pedagang.

“Sementara ini mereka yang berjualan disini tidak dipungut biaya dulu sampai jualan disitu berjalan dan rame pembeli kurang lebih 2-3 bulan,” kata Andi.

Ia berharap para PKL bisa betah dan berkembang usahanya dan selalu menjaga kekompakan, kebersihan dan keindahan di Pandeglang.

“Jangan sampai ada yg berjualan lg di alun -alun, karena aturannya harus steril dari PKL, saya harap pusat kuliner ini juga dapat menampilkan hiburan setiap malam minggu untuk menghibur pembeli bisa kerjasama dengan musisi sanggar seni, KPJ, dll,” tutupnya.

Ditemui pada acara yang sama, Norman Irawan salah satu PKL yang berjualan di pusat kukiner mengungkapkan, dirinya sangat senang bisa berjualan di tempat yang disediakan oleh pemerintah.

“Kami ucapkan terimakasih, dengan adanya tempat ini kami lebih nyaman untuk berjualan,” ujarnya.(ADV)