SANGGAR Teater Guriang Indonesia menggelar kegiatan pendokumentasian karya budaya rawan punah, Beluk Zikir Saman Banten. Pendokumentasian karya ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari program Saba Budaya Banten, yang dilaksanakan di Amphiteater Guriang Tujuh Indonesia, Warunggunung, Lebak, Banten pada 17 September 2024, pukul 19.00 WIB.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kabupaten Lebak sejak tahun 2017. Meskipun sudah diakui sebagai warisan budaya, Beluk Zikir Saman masih menghadapi tantangan dalam hal dokumentasi kelengkapan data yang mencakup aspek sejarah, pewarisan, makna filosofis, serta konteks sosial dan budaya yang mengiringinya.
“Kami melihat bahwa meskipun Beluk Zikir Saman telah diakui, dokumentasi yang ada masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pendokumentasian ini adalah langkah penting untuk melengkapi catatan yang kurang itu, dengan melakukan wawancara bersama maestronya, serta merekam praktik budaya tersebut.” ujar Dede Abdul Majid, Direktur Yayasan Guriang Tujuh Indonesia, dalam wawancara, pada selasa (17/9).
Dengan menghadirkan Abah Sidiq, satu-satunya maestro Beluk Zikir Saman yang masih hidup asal Kampung Suka Sari, menjadi sumber utama informasi terkait pendokumentasian karya ini, terutama dalam aspek Ssjarah dan makna tradisi ini.
“Pendokumentasian ini sangat berarti bagi kami. Beluk Zikir Saman adalah bagian dari hidup kami di Kampung Suka Sari. Saya berharap kegiatan ini bisa membuat tradisi Beluk Saman tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda,” ujar Abah Sidiq dalam wawancara, pada selasa (17/9).
Kegiatan ini didukung dan diapresiasi oleh masyarakat setempat, pemerintah, akademisi, budayawan, serta banyak pihak lainnya. Hasil rekaman ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi akademisi dan pegiat budaya yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang kesenian Beluk Zikir Saman.
Dengan adanya kegiatan ini, seluruh pihak yang terlibat berharap dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan tradisi lokal. Kegiatan pendokumentasian seni pertunjukan ini juga bukan hanya sekedar pendokumentasian biasa, melainkan sebagai upaya menjaga identitas budaya kita agar warisan budaya seperti Beluk Zikir Saman Banten ini tetap hidup dan eksis di masa mendatang.
Redaktur: Fauzi