KASUS perundungan di Indonesia terbilang masih tinggi. Korbannya sebagian besar adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

Hal itulah yang kemudian menginisiasi Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) (Kelompok 17 dan 18) Universitas Bina Bangsa di Pulo Panjang Kabupaten Serang untuk mengkampanyekan anti perundungan kepada masyarakat Pulo Panjang, Sabtu 22 Juli 2023 lalu.

Acara yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tersebut mahasiswa menggandeng Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Serang dan dihadiri sekitar 300 anak-anak serta pejabat desa dan masyarakat Pulo Panjang.

Dengan mengusung tema “Satu Hari Bergembira bersama Anak Pulo Panjang”, acara dimulai dengan senam pagi, bernyanyi dan belajar bersama.

“Tema tersebut mengandung harapan yang besar agar suatu hari anak-anak Pulo Panjang bisa bergembira,” ujar Ketua KKM Pulo Panjang Muhammad Iqbaludin, Senin 24 Juli 2023.

Agenda yang penting yang ingin disampaikan, kata Iqbal, yakni sosialisasi anti perundungan pada anak-anak.

“Kasus bullying di Indonesia masih terbilang tinggi dan korban utamanya adalah anak-anak,” kata Iqbal.

Ia juga menyoroti soal sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman untuk anak dalam memulai proses pendidikan, namun masih menjadi tempat yang menakutkan karena adanya perundungan di sekolah.

“Sosialisasi Stop Bullying perlu terus digalakkan agar anak dapat bergembira dan merasa aman berada di mana pun, termasuk di sekolah,” jelasnya.

Masih kata Iqbal, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tersebut merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah dan lembaga-lembaga terkait perlu dijalin lebih erat.

“Tujuannya sama yaitu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat, terutama anak-anak sebagai calon penerus bangsa,” tandasnya.

Redaktur: Dendi S

Reporter: Fauzi

Facebook Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here