Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (tengah) diapit Ketua Bawaslu Provinsi Banten Faisal Ali dan Dekan FISIPKUM Unsera Delly Maulana

MENJELANG Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, Bawaslu RI dan Fisipkum Unsera menggelar diskusi di Aula Universitas Serang Raya (31/08/2024). Kegiatan dimulai dengan sambutan selamat datang dari Delly Maulana selaku Dekan FISIPKUM Unsera.

Dalam sambutannya, Delly mengapresiasi kehadiran Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, untuk memberikan wawasan tentang proses pemilu, pemilihan dan demokrasi di Kampus Unsera. Delly juga berterima kasih kepada Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi Banten serta seluruh civitas akademika atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Ketua Bawaslu Provinsi Banten Ali Faisal mengajak seluruh civitas akademika Unsera untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan pemilihan kepala daerah.

“Keterlibatan masyarakat khususnya perguruan tinggi dalam proses pengawasan dapat meningkatkan kualitas demokrasi,” kata Ali.

Sebelum memasuki pemaparan materi dari Ketua Bawaslu RI, kegiatan diselingi dengan penandatangan Kerjasama pelaksanaan kegiatan antara Bawaslu Republik Indonesia dengan FISIPKUM Unsera.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan esensi dari Pemilu di Indonesia yang telah berevolusi sejak awal kemerdekaan, orde baru dn era reformasi yang terus mengalami perubahan.

“Pemilu adalah jantung dari demokrasi kita, disinilah rakyat memiliki kekuatan untuk menentukan arah bangsa,” paparnya.

Bagja melanjutkan paparannya pada isu-isu yang akan dihadapi dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024 yaitu netralitas ASN, politik uang dan netralitas penyelenggara pemilu. Ia mengungkapkan hasratnya agar dari kampus-kampus seperti Universitas Serang Raya, akan lahir lebih banyak pengawas partisipatif yang berani dan berintegritas.

Sebagai penutup diskusi, Bagja mengajak pada generasi muda khususnya mahasiswa Unsera untuk berani berani masuk ke dunia politik, menjadi anggota patai politik, menjadi anggota legislative, kepala daerah atau minimal menjadi penyelenggara pemilu.

“Jika ada elit yang memanipulasi demokrasi kita, tidak ada kata lain selain lawan,” tandasnya secara tegas yang diiringi tepuk tangan oleh seluruh peserta diskusi.(***)