HARI pertama masuk kerja setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), terlihat mengantri di Gedung Labolatorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Pandeglang.
Mereka rela mengantre sejak pagi untuk memenuhi syarat pemberkasan, yaitu salah satunya Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) yang dikeluarkan oleh Labkesda Kabupaten Pandeglang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyebut, jika pelaksanaan teknis dari cara pengambilan sample urine dan cara membaca hasil cek urine.
“Jumlah PPPK yang mengikuti tes hari ini, sebanyak 1600 lebih dan dibagi menjadi 3 tahap. Cek urine ini menggunakan 6 parameter dalam satu kali pemeriksaan, yaitu Amphetamine (AMP), Metamphitamine ( MET), Cocaine (COC), Ganja (THC), Benzoat dan Morfin (MOP),” terangnya.
Ia menjelaskan, jika dari paramater tersebut yang mana dari 6 parameter tersebut ada turunannya, seperti Cocaine (COC) yang merupakan depresan terdapat pada obat penenang dan beberapa obat untuk operasi, Benzoat turunannya ada pada obat batuk atau flu.
“Jangan berharap hasilnya strip 1, karena ini menunjukkan hasil positif. Jadi, harus strip 2 untuk semua parameter. Cara membacanya kebalikan dari tes kehamilan. Pelayanannya tidak kalah dengan yang swasta, jadi tinggal memilih peralatannya juga sudah lengkap dan juga maksimal, serta akan kami tingkatkan lagi sarana dan prasarananya untuk ke depan agar masyarakat mudah tertarik bisa melakukan pemeriksaan di Labkesda kita,” jelas Dewi.
“Selain itu, kita sudah bekerjasama dengan BPJS kesehatan, jadi bisa dicover apabila ada warga yang tidak mampu untuk melakukan pemeriksaan di Labkesda kita,” sambungnya.
Dewi menyampaikan, agar para peserta cek urine yang sebelumnya pernah mengkonsumsi obat-obatan baik obat resep dokter maupun obat yang dijual bebas yang merupakan turunan dari 6 parameter tersebut, agar menyampaikan kepada petugas karena hal ini akan menunjukkan hasil false positive.
“Jika ditemukan ada yang positif, maka kami akan melakukan konsultasi kepada dokter pemeriksa di Labkesda apakah orang tersebut mengkonsumsi obat-obatan atau memiliki riwayat penyakit,” ujarnya.
Sementara, salah seorang PPPK asal Kecamatan Munjul, Doni mengatakan, bahwa ia bersama para PPPK lainnya rela mengantri dari sejak pagi hari untuk melakukan pendaftaran tes kesehatan.
“Saya bersama rekan-rekan dari Kecamatan Munjul, mulai mengantre jam 7 pagi. Begitu pintu gerbang dibuka, langsung mengambil nomor antrean. Dan Alhamdulillah sudah diterima hasilnya, yaitu negatif Narkoba,” singkatnya.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep