RAMADAN bukan berarti menghentikan kerja-kerja kreatif serta aktifitas dan kreatifitas para seniman teater.
Seniman teater yang tergabung dalam Komunitas Solid Art membuktikannya dengan menggelar pementasan “Terdampar” di Amfiteater Guriang, Warung Gunung Lebak, Sabtu (08/04/2023) malam.
Meski rata-rata dimainkan aktor pemula, namun empat pemain berhasil membius para penonton yang terdiri dari berbagai latar belakang tersebut. Sutradara Aam Amrullah berhasil mengahdirkan kritik sosial yang sangat halus lewat pementasan berdurasi sekitar satu jam tersebut.
“Prosesnya dua bulan. Kesulitannya karena rata-rata adalah pemain-pemain pemula di dunia teater,” kata Aam.
Selain di Guriang, sambung Aam, sebelumnya “Terdampar” dipentaskan oleh Solid Art di SMAN 8 Kota Serang dan UIN SMH Banten. “Selanjutnya mungkin di Pandeglang,” ujarnya.
Direktur Yayasan Guriang Tujuh Indonesia, Abdul Majid mengapresiasi pementasan Solid Art tersebut. Ia berharap kreatifitas para seniman tidak tumpul meskipun sedang menjalani puasa ramadan.
Ia juga menerima dengan tangan terbuka untuk komunitas apapun yang ingin pentas di Guriang. “Silahkan siapapun yang mau pentas teater, musik dan komunitas seni lainnya yang ingin pentas di Guriang,” kata Majid.
Selain itu, sambungnya, Guriang dan para aktivis seni juga dalam waktu dekat akan mengadakan festival teater. “Insya Allah setelah lebaran kita akan mengadakan Festival Teater.” jelasnya.