Tahun 2022, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Pandeglang Lakukan Perencanaan Dan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Pertanian

0
524

PERTANIAN merupakan sektor penting untuk menjamin ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Produksi pertanian juga tergantung pada infrastruktur prasarana dan sarana pertanian, terutama dalam mendukung ketersediaan lahan dan sumber air.

Selain itu, Pandeglang juga masuk dalam wilayah pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ciujung, Cidurian, Cidanau, terutama wilayah Pandeglang masuk dalam hulu DAS Ciujung. Dibutuhkan pengelolaan konservasi, maupun optimasi untuk membuat wilayah hulu DAS Ciujung lestari.

Untuk itu, Dinas Pertanian dan Ketapang Kabupaten Pandeglang, melaksanakan program perbaikan lahan kritis di Kabupaten Pandeglang bagian Utara. Perbaikan lahan kritis dilakukan melalui program Flood Management In Selected River Basins (FMSRB) tahun 2022.

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketapang Kabupaten Pandeglang, Uun Junandar, program FMSRB yaitu sebuah program pengelolaan lahan kritis dengan penanaman tanaman multiguna, pembuatan tersering, dan pembangunan infrastruktur prasarana sarana pertanian.

“Untuk lokasi FMSRB di Kabupaten Pandeglang tersebar di beberapa Kecamatan, khususnya di daerah Pandeglang Utara,” katanya, Rabu (2/2/2022).

Program FMSRB dilakukan oleh kelompok tani melalui sistem swakelola tipe 4. Di mana seluruh kegiatan melibatkan dan dilaksanakan oleh kelompok tani yang sudah disepakati bersama dengan tim perencana dari pusat atau kementerian pertanian bersama tim konsultan FMSRB.

“Kegiatannya meliputi, konservasi lahan kritis, optimasi lahan, dan jalan usaha tani (JUT),” terangnya.

Uun mengungkapkan, melalui program FMSRB Pembangunan pertanian dan konservasi lahan kritis Kabupaten Pandeglang khususnya di wilayah Pandeglang utara diharapkan dapat tertangani secara berkelanjutan.

“Karena para kelompok tani, selain dapat mengelola lahan kritis pada rentang waktu 5-10 tahun ke depan pada lokasi-lokasi konservasi dan optimasi. Mereka dapat menerima manfaat dari tanaman multiguna (cengkeh, durian, alpukat,petai), yang ditanam di lokasi kelompok-kelompok tani,” ungkapnya.

Di tambah lagi, kata Sekdis, dengan dukungan bantuan infrastrutur pertaniannya yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Harapan besarnya yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani.

“Pengelolaan lahan kritis dan Infrastruktur pertanian ini sangat penting, untuk mendukung produktivitas pangan daerah. Sehingga petani tidak hanya fokus menanam padi, tetapi juga berbagai produk pertanian lain,” ujarnya.

Salah seorang Ketua Kelompok Tani (Poktan) Curug di Kelurahan Cilaja, Kecamatan Majasari, dan sekaligus calon penerima Kegiatan Konservasi Tahun 2022, Yuhendi mengatakan, jika. Bantuan tersebut bisa membantu untuk penanganan lahan kritis dan membantu hasil panen.

“Besar harapan kami dengan adanya program FMSRB nanti di Tahun 2022 ini, kami berharap dengan adanya bantuan ini, kondisi lahan di daerah yang kritis di Kaduhejo bisa tertangani dan hasil panen dari tanaman bibit multiguna-nya suatu saat dapat bermanfaat bagi petani,” singkatnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep