Tingkatkan SDM Desa Wisata, Kemenpar Fasilitasi Dispar dan Perguruan Tinggi di Pandeglang

0
138

KEMENTERIAN Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) melakukan kegiatan Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendampingan Dalam Rangka Fasilitasi Pelatihan Masyarakat Desa Wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang, Sabtu (18/05/2019), di Rumah Makan Cibaru, Kecamatan Mandalawangi.

Kemenpar terus mendorong perkembangan Desa Wisata, salah satunya melalui kerjasama dengan Dosen untuk Pengembangan Desa Wisata dari Universitas Mathlaul Anwar. Karena peran Dosen sangat penting, guna melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap sumber daya manusia di Desa Wisata.

Rulyta Marsuri Rachmaesa, selaku Kasubbid Kemitraan Usaha Masyarakat Kementerian Pariwisata yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Kegiatan ini merupakan kerjasama Kemenpar dengan Perguruan Tinggi, agar Perguruan tinggi menggunakan dana pengabdian masyarakatnya untuk mengembangkan Desa Wisata.

“Kegiatan kali ini merupakan kegiatan yang direkomendasikan oleh Dinas Pariwisata Pandeglang kepada Perguruan Tinggi, Kemenpar Sifatnya hanya memfasilitasi karena yang tahu kebutuhan Desanya seperti apa, potensi Desanya Seperti apa dan ingin dimajukannya seperti apa, kekuatan masyarakatnya seperti apa, itu adalah Perguruan Tinggi yang melakukan pendampingan,” kata Rulyta disela – sela kegiatan.

Menurut Rulyta, salah satu bentuk support dari Kementerian Pariwisata, dalam implementasi perjanjian kerjasama antara Kemenpar dan Perguruan Tinggi yaitu dengan melakukan pelatihan Desa Wisata.

“Kabupaten Pandeglang, tidak hanya kaya akan wisata laut, namun juga banyaknya gunung, potensi wisata alam tentunya sangat banyak, dan dapat dilakukan pengembangan Desa Wisata seperti Adventure,” ujarnya.

Melihat Sumber Daya Manusia (SDM) Wisata yang ada di Pandeglang, Rulyta mengatakan masih sangat banyak untuk dilakukan pembenahan, karena melihat masyarakatnya masih orientasinya kepada hasil atau uang.

“Balik lagi kepada isu Pendidikan di Pandeglang, terutama di Banten, pembenahan yang harus dilakukan adalah merubah pola pikir masyarakat yang berorientasi kepada uang, karena penghasilan dapat mengikuti seiring dengan pendidikan yang baik, dan karya yang baik dari masyarakat itu sendiri,” tuturnya.

Redaktur : A. Jamaludin
Reporter : Dendi