Warga Pandeglang Protes Jalan Rusak Dengan Tulisan Sarkasme

0
988

WARGA di Kampung Kadubale, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, memprotes kerusakan jalan di wilayahnya. Sebagai bentuk protes, warga berfoto dengan menunjukkan tulisan bernada sarkasme di atas selembar kertas putih.

Muhamad Nahrowi, warga setempat mengatakan, dirinya memasang foto dengan tulisan menyinggung bertujuan agar jalan yang rusak tersebut bisa segera diperbaiki. Karena warga setempat banyak yang menggunakan jalan tersebut sebagai penunjang aktifitas sehari-hari.

“Jalan ini sudah memakan tahun rusak parah, kalau musim hujan itu suka banyak genangan air. Sementara pemerintah setempat seperti tidak melihat itu. Kami berinisiatif memotret jalan rusak dan membentangkan tangan kertas bertulisan menyindir agar segera mendapatkan perhatian,” ujar Muhamad Nahrowi, Rabu (03/06/2020) sambil memegang kertas bertuliskan “Cukup hati ini saja yang hancur. Jalan ini jangan hancur juga dong”.

Menurutnya, jika jalan tersebut dibiarkan rusak akan menimbulkan hal lain, seperti tergelincirnya pengendara. Dirinya berharap Pemkab Pandeglang untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

“Kalau saya kan setiap hari lewat sini, karena mengajar juga di salah satu sekolah yang ada di Desa Banjar, kadang khawatir saja begitu melihat kondisi jalan yang rusak. Gimana coba kalau ada ibu-ibu hamil, orang yang sakit, terus pengendara yang terjatuh, mau menyalahkan siapa? Makanya saya minta diperbaikilah, jangan dibiarkan seperti ini seperti tidak ada pemerintah,” imbuhnya.

Nahrowi menuturkan, beberapa waktu lalu ada informasi bahwa jalan yang menopang beberapa desa tersebut akan dibangun, namun sampai saat ini belum ada aktivitas unntuk melakukan pembangunan.

“Kemarin-kemarin memang infonya mau dibangun, rencanya sih dari tahun 2018 tapi ya sampai sekarang juga masih seperti itu,” tuturnya.

Menanggapi informasi jalan rusak di daerahnya, Camata Banjar, Mujani memastikan jalan tersebut sudah masuk usulan pembangunan tahun 2020, namun karena ada pandemi Covid-19 menjadi terhambat.

“Terkait jalan itu, berdasarkan data pembangunan sudah diploting tahun anggaran 2020, titik nol dari simpangan Gorobog menuju arah Kampung Kadubale. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini saya kurang taahu apakah tertunda tahun ini apa tidak, karena sekarang ini anggaran difokuskan penanganan Covid-19, lebih jelasnya di PUPR,” kata Mujani.

Ia menjelaskan, adapun untuk volume yang diusulkan oleh Pemerintah Desa Banjar, dirinya tidak mengetahui secara persis, sebab yang berhak menghitung volume untuk kebutuhan jalan tersebut adalah tim konsultan survei.

“Yang diusulkan tidak menyebutkan volume, tapi ruas jalan Gorobog Cinunggal Kadubale, untuk volume biasanya konsultan survei yang menghitung dengan kekuatan dana yang tersedia,” terangnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian