Warga Sambut Fenomena Gerhana Matahari Dengan Salat Gerhana di Masjid Agung Pandeglang

0
80

WARGA mengikuti salat gerhana matahari atau yang lebih dikenal dengan salat kusuf di Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, Kamis (26/12/2019) siang.

Dewan Kemakmuran Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, Muhamad Idus mengatakan, salat gerhana sebagai tanda mensyukuri nikmat yang Allah Swt. Kata dia, fenomena ini juga yang sangat bermanfat bagi umat manusia khususnya umat Islam.

Ia menegaskan, keberadan gerhana matahari itu merupakan kejadian yang diciptakan oleh Allah Swt. Jadi menurutnya tidak perlu dikaitkan dengan masalah yang lain seperti orang meninggal, atau kejadian seperti bencana alam, gerhana matahari hanya kejadian yang sunatullah.

“Gerhana matahari itu pertemuan bulan dan matahari atau arah yang bertepatan, dan salat gerhana itu dua rakaat dalam satu rakaat memebaca dua kali surat Al-Fatihah, ruku dua kali dalam satu rakaat, berarti dalam satu rakaat itu ada empat ruku, empat kali membaca surat Al-Fatihah dan empat kali membaca surat dalam Alquran,” kata Idrus, usai melaksanakan salat gerhana matahari.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang jamaah. Menurutnya, gerhana matahari ini bagian dari pada bentuk ke agungan Allah Swt dan ia pun bersyukur dapat mengikuti salat gerhana matahari secara berjamaah di Masjid Agung Ar-Rahman.

“Kita hadir di sini juga masih bisa merasakan dan melihat bagaimana gerhana ini terjadi. Ketika ada gerhana perbanyaklah zikir, salawat dan termasuk melaksanakan salat gerhana ini,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pandeglang, Syamsudin menyebut, pelaksanaan salat gerhana tidak hanya dilangsungkan di Masjid Agung Ar-Rahman, tetapi juga di sejumlah masjid lainnya.

“Sebelumnya kami sudah menyampaikan imbauan melaksanakan salat sunah itu ke seluruh masjid yang ada di Pandeglang melalui MUI. Meski tidak dilintasi, tapi sayang sekali kalau momen ini tidak dilaksanakan dengan baik. Karena sebagai wujud syukur kita kepada Allah Swt” jelasnya.

Tidak hanya melaksanakan salat, ia juga mengimbau agar dalam kegiatan itu diselipkan doa untuk kebaikan Pandeglang, khususnya bermunajat agar Pandeglang terhindar dari berbagai bencana.

“Kita imbau salat gerhana diselipkan untuk memanjatkan doa supaya Pandeglang terhindar dari bencana lagi dan kebaikan untuk Pandeglang. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari segala bentuk bencana,” harapnya.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Banten terletak di bagian selatan jalur cincin sehingga gerhana yang teramati adalah Gerhana Matahari Sebagian dengan durasi gerhana matahari rata-rata 3 jam 40 menit.

Di Banten, puncak Gerhana Matahari Sebagian terjadi pada pukul 12.33 WIB. Adapun magnitudo gerhana di Pandeglang sebesar 0,782.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian