Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana saat melakukan penanaman. (Foto: istimewa)

SEBAGAI Upaya mitigasi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang turut hadir dalam kegiatan penanaman mangrove di sekitaran Pantai Anyer.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam memperingati HUT Polairud yang ke-72 yang dilaksanakan di Pantai Batu saung Kampung Teneng, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Kamis (18/11/2).

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu langkah kongkrit dalam upaya mitigasi bencana terutama bahaya tsunami di wilayah kabupaten Serang, khususnya di perairan utara-barat wilayah Kecamatan Anyer.

“Ini merupakan upaya mitigasi bencana alam mengingat potensi bahaya tsunami di kawasan pantai utara-barat,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di posko tim SAR (Search and Rescue) Pantai Batu Saung Cinangka diharapkan dapat menjadi contoh agar para masyarakat dan pengelola pantai turut peduli terhadap lingkungan.

“Kita harapkan agar masyarakat dan pengelolaan pantai jangan sampai menebang pohon dalam jumlah banyak hanya untuk kepentingan komersial, tapi harus memikirkan juga keseimbangan alam,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir elemen-elemen dari lembaga masyarakat non pemerintahan. “Alhamdulillah penanaman berjalan lancar terbukti dengan banyaknya apresiasi dari masyarakat sekitar kecamatan Cinangka yang turut serta,” pungkasnya.

Senada diungkapkan Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Giuseppe Reinhard Gultom. Penanaman mangrove tersebut sebagai upaya merehabilitasi wilayah pesisir Provinsi Banten. Ia mengajak seluruh unsur maritim yang ada di wilayah Provinsi Banten melakukan penanaman pohon tersebut.

“Kegiatan ini merupakan sebagai upaya merehabilitasi wilayah pesisir Provinsi Banten dan juga mengajak seluruh unsur maritim untuk melaksanakan penanaman,” kata Gultom.

Dikatakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan guna melestarikan alam sekaligus membawa manfaat untuk lingkungan. “Banyak manfaat yang didapat dari kegiatan ini, diantaranya adalah untuk melestarikan alam sekaligus sebagai tanaman pemecah gelombang sehingga dapat terhindar dari resiko gelombang besar,” kata Gultom. (Advertorial)