VIRAL sebuah unggahan di media sosial (medsos) Facebook menjadi bahan perbincangan warganet di Kabupaten Pandeglang. Pemilik akun Facebook Arban Ramizus Raray mengunggah foto paket bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pandeglang yang bergambar Bupati Irna dan Wakil Bupati Tanto Warsono Arban.
“Ini paket bantuan yang dikirim ke kantor Camat Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, untuk warga. Pengirimannya Baznas. Mungkin dengan tujuan agar terihat rapih dan merenah, pas mau dibagikan dimasukan k etas bergambarkan dua orang bertopi. Terimkasih Baznas,” tulis Arban Ramizud Raray dalam akun Facebook-nya.
Ia juga menuliskan, “Harus dibedakan ya gassssss…Antara uang umat yang ditampung di Baznas, dengan APBD, dan dengan uang pribadi adalah berbeda. Demikian gassssss,” kata Arban Ramizud.
Diketahui, sebanyak 500 bungkus paket sembako yang disalurkan Baznas Pandeglang untuk tiap kecamatan. Paket bantuan tersebut diganti wadah bergambarkan Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang. Hal tersebut sontak membuat para warganet berkomentar negatif, seperti yang dilontarkan Ucu Juhroni Uj.
“Seharusnya untuk tidak memanfaatkan momentum pembagian zakat atau sedekah sebagai upaya politisasi agama. Karena akan menghilangkan nilai zakat itu sediri,” tulis akun Facebook Ucu Juhroni Uj dalam kolom komentarnya.
Komentar negatif juga dilontarkan wargabet lainnya, Akhmad Jajuli “Kalau uang Baznas ya logo Baznas aja. Foto itu sangat tidak etis. Apa lagi ini akan oilkada. Kalau uang APBD masih dimaklumi,” kata Akhmad Jajuli dalam kolom komentar.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pandeglang, Yandi mempersoalkan terkait bantuan yang disalurkan Baznas. Menurutnya, penyaluran sembako dinilai arogansi pemerintah daerah dalam mengklaim bantuan hasil donasi ataupun pengumpulan dari pada donatur lain. Hal tersebut membuat pertanyaan semua eleman kalangan masyarakat.
“Bantuan Ini apakah dari pemerintah daerah itu sendiri atau hasil donasi yang bagikan,” kata Yandi.
Kata Yandi, bukan soal pembagian sembako yang di bahas. Tentunya harus ada regulasi yang jelas dalam transfaransi, seperti sembako yang disalurkan ke beberapa wilayah yang terpampang wajah dua pemimpin. Padahal, bantuan tersebut merupakan bantuan langsung dari Baznas dan Dinas Sosial.
“Di situ ada gambar wanita cantik dan seorang laki laki tampan. Yang padahal penyaluran tersebut dari lembaga Baznas dan SKPD Dinsos. Di sini kita anggap sebuah modus dalam mengklaim suatu penyaluran sembako yang dialibikan. Apakah itu betul dari APBD atau APBN atau juga pribadi yang jangan tumpang tindih pula antara dari anggaran pemerintah atau dari hasil donasi,” tuturnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian