DALAM kurun waktu dua tahun menjabat Kepala Desa Cempaka, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Adad Suganda berhasil membuat perubahan, khususnya di bidang pembangunan sarana dan prasarana.
Pembangunan sarana dan prasarana seperti melakukan rehab kantor desa, dan beberapa kegiatan infrastruktur lainnya. Selain itu, ia juga akan mengembangkan wisata desa yang berlokasi di Kampung Garokgek, yakni Air Domas.
“Jembatan ada lima yang sudah kami bangun dari tahun 2018 sampai 2019. Untuk terakhir ini karena belum genap dua tahun ini, saya nanti masih ada satu tahapan lagi dana desa yang perlu kami selesaikan, paving block 400 meter lagi yang akan dibangun tahun ini sama jembatan satu lagi di tahun 2019,” ujar Adad Suganda, saat ditemui di Kantor Desa Cempaka, Kamis (31/10/2019).
Kata dia, sebanyak 18 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang sudah dibangun oleh Pemerintah Desa Cempaka beserta masyarakat secara swadaya. Selain itu, sambung Adad, Pemkab Pandeglang juga telah membangun lima RTLH di desanya dan hasilnya sudah dirasakan masyarakat.
Adapun untuk sisa RTLH di Desa Cempaka hanya enam unit dan diharapkan awal tahun dengan bisa selesai. “Alhamdulillah masyarakat sudah merasakan apa yang sudah dibantu oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini tersisa enam rumah kumuh yang belum terselesaikan. Jika Pemkab Pandeglang tidak sanggup membanggunnya, Pemerintah Desa Cempaka akan membangunnya.
“Tinggal enam rumah kumuh di Desa Cempaka. Baik bantuan dari pemerintah, kalau pun tidak ada kami siap untuk membangun enam rumah kumuh. Insyaallah 2020 ini selesai,” jelasnya.
Pihaknya juga akan mengembangkan wisata desa, yaitu Air Domas yang berada di Kampung Garokgek. Namun akses menuju Air Domas belum optimal dan diharapkan akses jalan bisa rampung tahun depan yang dibantu Pemkab Pandeglang.
“Insyaallah di situ (Air Domas, red) kalau kita melihat potensinya bisa mengangkat pendapatan desa, sudah kami pikirkan di situ akan ramai. Tapi mudah-mudahan tahun 2019 karena sudah kami ajukan, Insyaallah tahun 2020 ini kalau itu sudah selesai dibantu kabupaten, maka di sana layak untuk wisata desa,” tuturnya.
Selain mengembangkan wisata desa, pengembangan BUMDes dan UMKM terus digalakan. Dalam dua tahun ini BUMDes telah membangun lima warung, dan lima Pertamini.
“Jadi untuk pengembangan desa, ada UMKM, ada pengembangan desa secara BUMDes yang dikelola oleh RT dari warung sampai ke Pertamini. Alhamdulillah semacam kaya gini kita buat,” pungkasnya.(adv)