DI usia ke-144 tahun, Kabupaten Pandeglang masih banyak menyisakan pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah itu mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, pertanian hingga infrastruktur.
“Usia Pandeglang ke-144 tahun bukan usia belia usia yang sangat mapan. Namun kemapanan usia akan lebih baik diimbangi dengan kemajuan kemampanan pembangunan secara merata,” ujar aktivis Pandeglang, Encup Sukrana, Minggu (01/04/2018) siang.
Dikatakannya, infrastruktur merupakan cikal bakal kelancaran ekonomi rakyat. Dengan infrastruktur yang baik dan layak akan menjadi penopang berbagai sektor, seperti pertanian, pariwisata, pendidikan, kesehatan hingga lainnya.
“Itu yang nenjadi harapan masyarakat Pandeglang seiring usia ke-144 tahun.
Seharusnya di usia ke-144 bisa diimbangi dengan fakta kemajuan pembangunan, baik itu infrastruktur, pendidikan, kesehatan juga pertanian,” ungkap Sekretaris LSM Mahatidana ini.
Dirinya mencontohkan, di Banten ada daerah yang usianya relatif lebih muda tetapi sudah lebih maju dari Pandeglang.
“Ada apa dengan Kabupaten Pandeglang yang sudah 144 tahun tetapi tidak nampak pembangunan seiring usianya yang mapan. Seharusnya Pemkab Pandeglang berupaya mewujudkan impian masyarakat terkait percepatan pembangunan yang juga merupakan amanat undang undang untuk mensejahterakan rakyatnya di semua bidang,” bebernya.
Lebih lanjut Encup mengatakan, harapan masyarakat di usia Pandeglang ke-144 tahun minimal mampu menyamakan pembangunan dengan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Banten.
“Itu harapan masyarakat Pandeglang, itu mimpi rakyat Pandeglang yang merindukan kemajuan Pandeglang. Walaupun semua itu kita sadari tidak semudah membalikan telapak tangan. Hanya saja minimal Pemkab Pandeglang ada upaya untuk menuju ke arah kemajuan, jangan hanya bicara saling menyalahkan,” pungkas dia.
Redaktur : Dendi
Reporter : Ari