BEREDARNYA tangkap layar (screenshot) dari percakapan di grup WA tertentu, yang isinya ajakan dari seseorang yang diduga pejabat di Pemkab Pandeglang untuk menghadiri pertemuan dalam rangka suksesi Pilkada Kabupaten Pandeglang atau Pilkada Provinsi Banten.
Foto isi percakapan itu beredar luas di kalangan ASN dan masyarakat umum. Hal ini menambah kecurigaan banyak kalangan, bahwa ada pihak yang memanfaatkan posisi atau jabatan ASN di Kabupaten Pandeglang untuk membantu kemenangan calon tertentu.
“Rekan-rekan semua, dalam rangka penyusunan Korte, maka kepada seluruh pegawai yg ditunjuk menjadi bindes/kordes, dimohon hadir pada Hari Selasa pukul 09:00 Tempat di ruangan Camat. Mohon agar hadir tepat Waktu. Hatur nuhun,” demikian foto isi percakapan yang beredar luas, seperti yang diterima tuntas media pada Senin, 2 September 2024.
Beredarnya foto isi percakapan grup WA itu pun memantik reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya dari bakal calon Bupati Pandeglang dari jalur perseorangan, Uday Suhada. Dia mengaku jengkel dengan ulah sejumlah oknum ASN dan pejabat di lingkungan Pemkab Pandeglang, yang dengan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi membantu pasangan calon tertentu.
“Saya heran dengan sikap sejumlah ASN dan pejabat di Pemkab Pandeglang itu. Mereka terus bergerilya, menyusun kekuatan dan rencana untuk memenangkan pasangan bakal calon kepala daerah. Apa motivasi mereka sesungguhnya, apakah karena ditekan atau dijanjikan sesuatu sehingga mereka begitu beraninya melawan aturan,” ungkap Uday Suhada.
Dia mengingatkan kepada para ASN dan pejabat di Pemkab Pandeglang untuk tidak berbuat macam-macam menjelang Pilkada ini. Sebab kata dia, gerik gerik dan tingkah laku mereka selalu dipantau oleh rakyat. Buktinya, ASN yang menggunakan mobil Dinas dan membawa alat peraga kampanye (APK) pasangan calon tertentu berhasil diketahui dan didokumentasikan.
Begitu juga oknum ASN yang dengan sengaja dan sadar ikut mengantar salah satu pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Pandeglang saat mendaftar ke KPU juga “terciduk” oleh masyarakat dan dilaporkan ke Bawaslu oleh mahasiswa. Baru-baru ini juga percakapan di grup WA ASN atau pejabat berhasil diketahui oleh masyarakat dan menyebar.
“Artinya, para ASN dan pejabat di Kabupaten Pandeglang saat ini sedang dimata-matai oleh rakyat. Hati-hati Anda wahai para ASN dan pejabat. Anda sedang berhadapan dengan rakyat. Saya mengingatkan, yakinlah jikapun jagoan anda nanti menang, anda tidak akan dapat apa-apa. Terlebih jika jagoan Anda kalah, Anda akan menyesal dan dimusuhi rakyat,” tegas Uday Suhada.
Kepada masyarakat umum, Uday Suhada juga meminta agar tidak segan-segan mendokumentasikan segala hal pelanggaran dan melaporkannya kepada pihak terkait, seperti Bawaslu. Yang harus diingat oleh para ASN dan pejabat di Pemkab Pandeglang, kata dia, bahwa mereka adalah abdi negara dan abdi masyarakat. Bukan abdi partai politik apalagi abdi politisi.
Dia menyakini pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan ASN dan pejabat di Kabupaten Pandeglang itu akan terbuka semuanya. Cepat atau lambat lanjutnya, pelanggaran itu akan terungkap dan pastinya hukuman sedang menanti bagi pelanggar.
“Sekali lagi saya ingatkan, para ASN dan pejabat Kabupaten Pandeglang, saat ini Anda sedang berhadapan dengan rakyat. Tolong pertimbangkan juga resiko hukum dan hukum social jika Anda berbuat curang dan menyakiti hati rakyat,” tutup Uday Suhada.
Diberitakan sebelumnya, Plt Camat Cibaliung, Ahmad Sihabudin menerangkan, bahwa ajakan tersebut hanya untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan dan kegiatan yang ada di seluruh Desa di Kecamatan Cibaliung.
“Karena saya di Kecamatan baru 3 hari, jadi saya perlu informasi perkembangan di Desa, kegiatan-kegiatan yang ada di Desa, karena saya butuh informasi-informasi seperti itu dari kepanjangan tangan atau dari rekan saya yang ada di Desa-desa di Kecamatan Cibaliung,” katanya, Selasa (3/9/2024).
Dirinya mengklaim, jika ajakan tersebut tidak bermaksud untuk mengarahkan Kordes atau Korte untuk memilih salah satu kontestan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
“Kalau untuk mengarahkan, saya kira tidak ada karena kita sebagai ASN harus netral. Akan tetapi disisi lain kita sebagai pemerintah, wajib untuk mensosialisasikan terkait Pilkada yang akan digelar nanti kepada seluruh Desa dan seluruh warga masyarakat untuk aktif dalam melaksanakan pesta rakyat itu, agar berjalan dengan lancar,” ungkap Shihab.
Sihabudin kembali menegaskan, jika rapat yang dilakukan dalam pesan WhatsApp yang beredar, hanya untuk lebih mengetahui informasi-informasi di seluruh Desa, karena selaku aparatur pemerintahan, dirinya mengatakan harus memahami kondisi wilayahnya.
“Jangan sampai di wilayah tempat saya bertugas, saya tidak mengetahui kondisi di bawah, atau di Desa-desa, jika memang ada kendala maka pihak kecamatan harus berupaya menyelesaikan atau memberi solusi, contoh jika ada warga yang harus dibantu, itu kan harus diketahui pihak kecamatan, atau kondisi infrastruktur ataupun informasi lainnya dari Desa, sekali lagi pesan WhatsApp yang beredar tidak ada ke arah politik, murni saya selaku Plt Camat, ingin mengetahui kondisi wilayah dengan mengundang mereka,” tegasnya.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep