KABUPATEN Pandeglang merupakan lumbung padi karena banyak memberikan kontribusi bagi Provinsi Banten dan nasional. Kendati demikian dalam mata rantai pengolahan hasil pertanian khususnya padi masih ada beberapa kendala.
“Sebagai lumbung pangan kami masih butuh pengolahan di hilirnya seperti penggilingan dan pengemasan, sehingga yang keluar dari Pandeglang itu bukan gabah melainkan beras,” kata Bupati Irna Narukita saat menenima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik di Pendopo Pandeglang, Selasa (18/06/2019).
Menurut Irna, KKM menjadi momen bagi para mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu selama menepuh pendidikan di bangku perkuliahan.
“Kami ingin merubah paradigma dari lumbung gabah menjadi beras. Ini bisa dicarikan solusinya dalam program KKM ini, sehingga hasil penelitian ini jika memang bagus bisa diterapkan,” ungkapnya.
Dirinya berkeinginan Pandeglang menjadi lumbung beras. Karena selama ini tidak sedikit padi dari Pandeglang yang dibawa ke luar dan diklaim daerah lain.
“Ini masih saja terjadi karena banyaknya tengkulak. Oleh sebab itu kami akan mengupayakan pengolahan di hilir secara maksimal agar barang keluar itu berupa beras Pandeglang bukan padi,” tandasnya.
Sementara, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Ono Suparno mengatakan sebanyak 161 mahasiswa yang terdiri dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Perikanan Kelautan akan mengikuti KKM akan disebar di beberapa kecamatan.
“Jika mahasiswa yang akan melakukan KKM Tematik di Pandeglang adalah Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Perikanan Kelautan. Jumlah mahasiswa yang akan ikut KKM disini adalah sebanyak 161 orang dan akan disebar di beberapa kecamatan,” ujarnya.
Dikatakan Ono, antara Fakultas Teknologi Pertanian dan Perikanan penempatannya tentu berbeda, karena kultur daerah harus sesuai dengan jurusannya.
“Fakultas Pertanian akan ditempatkan di Kecamatan Karangtanjung, Koroncong dan Cikesik. Sedangkan Fakultas Perikanan Kelautan yaitu di Kecamatan Sumur, Kecamatan Panimbang, dan Cigeulis,” terangnya.
Lebih lanjut Ono mengatakan, para mahasiswa ini akan melakukan KKM selama 40 hari dari 18 Juni – 29 Juli. Selama itu kata dia, para mahasiswa diharapkan harus dapat berempati kepada masyarakat dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan.
“Setelah itu baru menyusun program kerja karena sekarang KKM Tematik, harus kritis , analitik, dinamis, menghargai waktu, menjaga kemitraan, dan berkomunikasi serta bangun kerjasama yang baik,” tutupnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian