DINAS Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten terus mendorong perpustakaan sekolah yang sudah terakreditasi di SMA dan SMK agar memenuhi standar kelayakan perpustakaan.
Setelah pembinaan dan pendampingan tersebut dilakukan selama dua tahun, saat ini terdapat 16 sekolah yang sudah dijadikan pilot project dan 180 sekolah yang sudah terakreditasi.
“Hal pertama yang kita sasar ketika ke sekolah adalah keberpihakan kepala sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolah,” kata Plt Sekretaris DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin saat ditemui di kantornya, Rabu (31/08/2022).
Pustakawan DPK Provinsi Banten, Indra Hermayadi menambahkan, beberapa latar belakang pendampingan tersebut yakni perpustakaan sekolah masih dianggap tidak penting oleh pemangku kebijakan di sekolah tersebut.
Sebagian besar dari hasil pendampingan tersebut, kata Indra, perpustakaan sekolah mati segan hidup tak mau. Ruangan perpustakaan Sebagian besar ditempatkan bukan di lokasi yang strategis, namun di belakang yang bukan akses utama lalulalang siswa dan warga sekolah.
“Pustakawannya gak ada, koleksinya hanya buku pelajaran. Secara posisi ruangan perpustakaan berada di belakang dan tidak ditempatkan di tempat strategis. Ada istilah peprustakaan adalah jantungnya pendidikan, maka kalau jantung setidaknya memiliki posisi yang strategis tidak berada di belakang,’ ujarnya.
Beberapa kepala sekolah, masih kata Indra, menyambut bagus kegiatan tersebut. Sebab keberadaan perpustakaan menjadi salah satu kompenen yang dijadikan penilaian dalam akreditasi sekolah.
“Akreditasi perpustakaan sekolah adalah satu dari sembilan komponen dari akreditasi sekolah. Kami juga banyak menemukan sekolah unggulan tapi perpustakaan sekolahnya tidak unggul. Sehingga ada upaya dari DPK untuk mengangkat derajat perpustakaan sekolahh. Jika dulu Perpusnas mengadakan lomba perpustakaan sekolah. Harapannya saat perpustakaan sekolah sudah terakreditasi lebih banyak, pilihan untuk menjadi perwakilan dalam lomba di nasional juga lebih gampang,” jelasnya.
Selain itu, perpustakaan sekolah juga salah satu yang mendorong peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM). Karena salah satu unsurnya adalah perpustakaan sekolah.
“Untuk mendongkrak IPLM, salah satu unsurnya adalah akreditasi perpustakaan sekolah, jumlah koleksi buku, dan jumlah pustakawannya. Karena masih sangat minim, ini menyumbang banyak kenapa Banten menjadi lima terbawah dari capaian IPLM nasional,” pungkasnya. (Advertorial).