STUNTING menjadi perhatian Indonesia, karena itu Pemerintah Kota Serang berdasarkan Surat Edaran PJ. Walikota Serang, juga ikut memperhatikan dengan mengadakan Gerakan Intervensi Serentak Stunting di seluruh Posyandu dan Puskesmas akan dilaksanakan serentak mulai hari ini, Kamis (13/06/2024)
Gerakan yang di adakan secara simbolis di Posyandu Anggur I, Aula Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang ini akan berlangsung hingga tanggal 30 Juni 2024 secara serentak di seluruh Posyandu dan Pos gizi se-Kota Serang.
Hal tersebut dikatakan PJ. Walikota Serang, Yedi Rahmat, menurutnya pemberian bantuan makanan dan perhatian kepada balita penderita stunting dan ibu hamil menjadi kewajiban seluruh Masyarakat Kota Serang, bukan hanya pemerintah karena tanpa adanya perhatian dari semua kalangan maka akan sulit untuk melakukan pencegahan stunting.
“Alhamdulillah Pemkot Serang telah menyerahkan bantuan untuk pencegahan stunting, berupa sembako kepada para keluarga balita dan ibu hamil yang terkena stunting berupa Beras khusus Stunting, telor ayam, telor kepiting, dan lainnya,” Katanya usai acara di Kantor kelurahan Kagungan.
Beras khusus stunting yang di berikan oleh Dinas Pertanian, menurut Yedi sangat bagus untuk mencegah stunting karena nilai kandungan gizinya yang baik.
“Kita harapkan kegiatan ini mendapatkan dukungan baik dari pengusaha, ulama tokoh masyarakat agar bersama mencegah stunting, karena itu kegiatan ini harus kita sosialisasikan agar para ibu hamil dan balita segera ke Posyandu terdekat guna mendapatkan pencegahan,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengatakan bahwa Dinas kesehatan telah mengucurkan anggaran sebesar Rp. 500 Juta kepada 654 Posyandu dan 110 pos Gizi se-kota Serang.
Selain anggaran Dinas kesehatan juga telah melengkapi tiap puskesmas dengan alat timbang balita khusus Stunting, Antropometri yang dapat mengukur panjang,tinggi dan berat pada balita penderita stunting.
“Alat Antropometri ini sudah ada di seluruh Posyandu se-Kota Serang, jadi diharapkan akan menjadi alat ukur yang akurat,” ucapnya.
Selain itu Dinkes Kota Serang juga menyediakan alat dan tempat agar kader kesehatan dapat memasak, yang mana hidangannya akan diberikan kepada balita di masing-masing Pos Gizi.
“110 Pos Gizi akan memberikan makanan porsi gizi seimbang kalori kepada 20 anak setiap pos Gizinya seharga Rp. 16.500,” paparnya.
Disamping mendapatkan makanan untuk balita, Dinkes juga telah bekerjasama dengan puskesmas agar melanjutkan pemberian makanan tambahan (Positif Devience) kepada ibu hamil dan balita Gizi kurang, agar menjadi contoh makanan yang memiliki kalori yang seimbang.
Namun demikian, Ahmad Hasanuddin mengakui masih terkendala saat melakukan entry data pelaporan penurunan stunting, untuk itu pihaknya masih belum bisa melaporkan hasil pencapaian hingga bulan ini.
“Bulan ini harus kita input dulu sampai 95% balita kota Serang baru di konversikan hasil pencapaiannya lalu kita input. Sedangkan untuk per bulan lalu totalnya 1.355 sekota Serang stunting,” ujarnya didampingi Vida Varida.
Redaktur: Fauzi
Reporter: Feri