HARGA ikan laut di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kabupaten Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten, anjlok. Faktor cuaca buruk dan harga ikan yang murah membuat sejumlah nelayan kewalahan untuk melaut karena tidak seimbang dengan biaya operasional yang di keluarkan.
“Sebagian nelayan tidak melaut, karena harganya yang anjlok di tambah angin kencang pantai selatan mulai menghantui para nelayan di sini,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) kabupaten Pandeglang, Encep Saepuloh, Minggu (07/07/2024).
Encep mengungkapkan, harga ikan untuk di TPI di Sukaresmi mulai mengalami penurunan, misalnya harga ikan Cakalang dari harga Rp18.000 anjlok menjadi Rp12.000, ikan Cekong dari harga Rp6.500 menjadi Rp4.000 dan ikan teri basah Rp25.000 anjlok jadi Rp15.000.
“Ini harga jual nelayan ke TPI kang.Kita jual ke sejumlah wilayah memang dari sana nya juga murah, jadi kita ga bisa melebihi harga tersebut. Dan kalau ga salah ini diakibatkan ekspornya lagi pada lesu,” ungkap Encep.
Encep pun menambahkan, anjloknya harga ikan ini dikarenakan hasil tangkapan nelayan di sejumlah wilayah di Indonesia sedang melimpah. Ketersediaan ikan di sejumlah daerah sedang banyak ditambah lagi ekonomi di negara Cina sedang melemah.
“Bagaimana mau bagus harga ikan, ekonomi negara penerima ikan aja lagi lemah jadi ekspor nya juga jadi lesu kang,” tambah Encep.
Terpisah Tb Eman Saepul Rohman pengurus TPI di desa Teluk menuturkan, sejumlah nelayan banyak yang mengeluhkan dengan faktor cuaca angin kencang pantai Selatan yang akhir-akhir cukup kencang.
Kondisi air laut yang keruh akibat angin kencang, membuat nelayan di wilayah Teluk tidak melaut karena ikan yang biasa mereka dapatkan sudah tidak ada akibat laut yang keruh. Dan jika harus melaut lebih jauh, akan memakan biaya yang lebih tinggi.
“Kalau ombak normal, tapi angin yang kencang membuat air menjadi keruh dan ikan pun jadi tidak ada kang. Kalau harga masih normal di TPI Teluk 2 mah kang,” kata Eman.
Redaktur : Fauzi