Jenazah Dibawa Mobil Bak Terbuka, Dinkes Pandeglang Minta Maaf

0
219

VIRAL di media sosial, video jenazah yang dibawa menggunakan mobil bak terbuka di Puskesmas Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Diketahui bahwa video yang berdurasi 2 menit 27 detik tersebut merupakan pengangkutan salah seorang jenazah warga Kampung Listrik, Desa Labuan Kecamatan Labuan, Edi (39) yang tidak mendapatkan pinjaman ambulans oleh Puskesmas Labuan, dikarenaka ambulans tengah disterilkan.

Kejadian tersebut berawal, saat pasien yang dibawa oleh keluarga datang pada pukul 20.18 WIB dengan keluhan sesak, nyeri ulu hati, dan keringat dingin . Namun tidak ada riwayat perjalanan dari luar kota, melihat kondisi dan keadaan pasien disarankan untuk dirujuk ke RSU Berkah Pandeglang.

Tetapi pihak keluarga menunda dengan alasan menunggu istrinya dan akan membuat SKTM terlebih dahulu. Pada pukul 23.00 WIB pasien meninggal dunia, kemudian disampaikan kepada pihak keluarga bahwa mobil ambulans Puskesmas Labuan sedang dilakukan sterilisasi disinfektan karena sudah dipakai merujuk ODP suspect Covid-19 dan keluarga sudah memahami dan menerima kondisi yang ada pada saat ini.

Salah satu kerabat almarhum, Tatang Konbes mengatakan, tidak diizinkannya mengantarkan jenazah almarhum menggunakan ambulans, dengan alasan ambulans sedang dalam proses sterilisasi.

“Kami tidak diizinkan mengantarkan jenazah menggunakan mobil ambulans milik PKM Labuan dengan alasan dalam proses sterilisasi, karena tadi siang mobil tersebut bekas digunakan untuk mengantarkan terduga pasien ODP, sekalipun di PKM Labuan ada dua mobil ambulans” kata Tatang, Rabu (22/04/2020).

Ia menyampaikan, bahwa Edi meninggal karena mengidap penyakit lambung. Namun dirinya merasa miris jika jenazah harus dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke kediamannya.

“Saya hanya merasa sangat miris, almarhum harus diantarkan pakai mobil bak terbuka ke rumahnya,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Puskesmas Labuan, Angga Iskandar Winata mengatakan, untuk permasalahan warga yang meninggal dibawa mobil pikap sudah dimusyawarahkan dengan pihak keluarga almarhum. Bahkan dirinya memberikan santunan kepada keluarga almarhum.

“Setelah dilakukan musyawarah dengan ditengahi oleh anggota Polri akhirnya alternatif atau solusi bersama, jenazah dibawa menggunakan mobil dari pihak keluarga. Kalau untuk konlensasi tidak ada, tapi kita hanya memberikan santunan saja, Alhamdulilah sudah selesai,” pungkasnya.

Mengenai kejadian di Puskesmas Labuan pada 20 April 2020 lalu Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyebutkan bahwa ada miskomunikasi dan kekurangpahaman petugas luskesmas. Maka dari itu Dinas Kesehatan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada pihak keluarga almarhum dan masyarakat Kabupaten Pandeglang.

Ia juga menjelaskan, bahwa petugas kesehatan saat ini sedang disibukkan dengan pelayanan Covid-19 dan beberapa SOP sering berubah, sehingga membingungkan petugas kesehatan luskesmas yang merupakan lini terdepan. Ia selalu mengingat kepada petugas agar selalu memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

“Mohon maaf lahir batin kepada keluarga dan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya di Kecamatan Labuan. Kejadian yang terjadi di Puskesmas Labuan ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami sehingga kami bisa memperbaiki pelayanan kesehatan ke depannya dan kami akan selalu berusaha semoga kejadian ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian