SEEKOR badak jawa (Rhinoceros Sondaicus) berjenis kelamin jantan ditemukan mati di Pantai Karang Ranjang, Resort Karang Ranjang, SPTN Wilayah II Pulau Handeuleum, Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (23/04/2018) lalu.
Bangkai ditemukan dalam kondisi masih utuh, bercula dan lengkap. Setelah dilakukan proses identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database badak jawa, dengan ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa badak yang mati tersebut bernama Samson (ID: 037.2012), dengan perkiraan umur lebih dari 30 tahun.
Penyebab kematian badak jawa ini diduga karena umur tua, mati alami. Pada pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka akibat perburuan.
Selanjutnya tim gabungan dari Balai TN Ujung Kulon, tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon melakukan nekropsi dan pengambilan sampel (usus, otot, jantung dan hati), untuk mengetahui penyebab kematian.
Berdasarkan laporan sementara hasil nekropsi terhadap bangkai badak jawa tersebut, diperkirakan kematian kurang lebih tiga hari dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang bersifat akut.
Setelah Samson mati, jumlah minimum badak jawa saat ini adalah 66 individu berdasarkan data terakhir dari hasil monitoring populasi tahun 2017.
Namun hasil rekaman video trap Februari 2018 menjadi kabar yang menggembirakan. Dua anak badak terpantau dari induk bernama Puri (ID: 013.2011) dan Dewi (ID: 004.2011). Kedua anak badak jawa itu baru mendapatkan ID: 073.2018 dan ID: 074.2018 namun belum punya nama.
Saat ini bangkai badak jawa telah dikubur dan sebulan kemudian akan digali untuk dirangkai kembali tulang belulangnya.
Redaktur : A Supriadi
Sumber : Instagram Kementerian LHK