Kepala Dindikbud Lebak : Asesmen Nasional 2021 Guna Pemetaan Mutu Pendidikan

0
288

MERDEKA belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting, yaitu kurikulum (apa yang diharapkan akan dicapai), pembelajaran (bagaimana mencapai) dan asesmen (apa yang sudah dicapai). Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang diharapkan. Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Dalam kaitan AKM tersbut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak telah melakukan berbagai upaya dalam mempersiapkan Pelaksanaan yang akan dilaksanakan sekitar Bulan April 2021 untuk Jenjang SMP dan Bulan Agustus untuk Jenjang SD. Persiapan tersebut meliputi persiapan infrastruktur pendukung AKM meliputi kesiapan sarana dan prasarana di sekolah dalam melaksanakan AKM.

Secara teknis dalam mendukung kelancaran AKM, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan Sosialisasi dan Simulsi Pelaksanaan AKM yang diikuti oleh Proktor Sekolah baik SD atau SMP secara Daring dan melakukan Bimtek terhadap Guru Mata Pelajaran Matematika dan B. Indonesia untuk memahami bagaimana bentuk dari soal AKM, yang kemudian diharapkan hasil bimtek guru ini bisa implementasikan disekolahnya masing-masing.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak sendiri telah melakukan Sosialisasi terhadap seluruh SMP baik Negeri dan Swasta sebanyak 213 SMP yang dilakukan selama 3 hari melalui Daring, sasaran dari sosialisasi ini adalah Kepala Sekolah dan Proktor Sekolah. Diharapkan dari hasil sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman terkait pelaksaanaan AKM bagi sekolah sekaligus sebagai inventarisasi kesiapan dari masing-masing sekolah secara infrastruktur. Dari hasil inventarisasi ini ditemukan bahwa masih terdapat 41 SMP yang mengalami kendala Jaringan Internet dimana sekolah tersebut tidak terjangkau Jaringan Internet (Blank Spot), sementera disisi lain pelaksanaan AKM menggunakan system Full Online yang langsung terbuhung dengan server Pusmenjar dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Dalam menyikapi beberapa kendala tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak telah memetakan sekolah-sekolah tersebut untuk melaksanakan AKM di sekolah terdekat yang memiliki Akses Jaringan Internet yang memadai.

Akhirnya semoga ikhtiar Bersama dalam mensukseskan pelaksanaan AKM 2021 mendapatkan kemudahan dan kelancaran. Aamiin…(Advertorial)