KUNJUNGAN kerja (Kunker) Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita bersama rombongan ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan membawa sejumlah pejabat, putera bupati dan mantan pejabat mendapat sorotan publik.
Dalam kunjungan dari Kamis-Minggu, Bupati Irna memboyong sejumlah pejabat, seperti Asda Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Indah Dinarsiani, Kepala Dinas Pariwisata, Salman Sunardi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Anwari Husnira, Kepala DPKPP, Syarif Hidayat, Kepala Dindibud, M Olis Solihin, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM, E A Andi Kusnardi, Kepala BKD, Fahmi Ali Sumanta, Kabag Humas dan Protokol, Mustandri dan lainnya.
Namun di luar itu juga turut serta putera Bupati Irna, Rizki Aulia Rahman Natakusumah dan Parjiyo Sukamto yang merupakan mantan Kepala DPKPA Pandeglang.
Ketua GMNI Pandeglang, Indra A Pattiwara mengkritisi, Kunker ke Banyuwangi yang membawa beberapa Kepala SKPD yang tidak terkait dengan urusan kepariwisataan. Selain itu juga hal yang menjadi janggal adalah kehadiran putera bupati dan mantan Kepala DPKPA, Parjiyo Sukamto.
“Seharusnya Pemkab Pandeglang dalam kunjungannya ke Banyuwangi itu membawasteakholder yang berkepentingan di bidangnya. Bukan membawa anak dan mantan pejabat, apa fungsinya?,” kata Indra, Minggu (10/09/2017) malam.
Menurutnya, jika dilakukan dengan baik Kunker akan bermanfaat. Namun jangan sampai kunker hanya dijadikan ajang rekreasi tanpa hasil yang jelas.
“Kunker itu tidak apa-apa asal mendapatkan hasil yang dapat diaplikasikan di Pandeglang secara jelas. Kalau saya lihat kan Banyuwangi ini sukses keluar dari daerah tertinggal dan mampu mengelola pariwisatanya dan potensi-potensi wisatanya terus dikembangkan dengan keseriusan para pejabatnya,” ujar dia.
Pihaknya berharap, Kunker ke Banyuwangi bisa mendapatkan hasil yang bisa diimplementasikan di Pandeglang.
“GMNI menunggu hasil dari Kunker ke Banyuwangi. Apakah dengan ke Banyuwangi, Irna Narulita bisa optimis untuk membangun Pandeglang. Kami tunggu hasilnya,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi