Lepas Kafilah MQK, Gubernur Ingin Banten Jadi Juara

0
218

GUBERNUR Banten Wahidin Halim melepas peserta Musabaqoh Qira’atil Kutub (MQK) Provinsi Banten ke VI Tingkat Nasional di Jepara, Jawa Tengah, 29 November-07 Desember 2017. Hadir juga pada kesempatan ini Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Ranta Soeharta yang juga Ketua LPTQ Provinsi Banten, Kepala Kanwil Kemenag Banten A Bazary Syam, dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Irfan Santoso.

Kepala Kanwil Kemenag Banten Bazary Syam mengatakan, Provinsi Banten mengirimkan sebanyak 97 peserta yang terdiri dari 67 peserta, 10 pembina dan 20 pendamping dan official. Mereka akan mengikuti seluruh cabang yang akan dilombakan.

“Kami bertekad meraih 3 besar secara nasional. Karena tahun lalu kami nyaris tidak masuk dalam 10 besar,” Ungkap Bazary.

Menurutnya, pada tahun ini beberapa langkah dan strategis telah dilakukan pihaknya untuk memperbaiki penampilan kafilah banten, diantaranya melakukan seleksi ketat bagi peserta dari kabupaten kota, training center selama tiga hari yang dibina oleh para kiyai.

“Ada pendekatan emosional dengan pimpinan pondok pesantren untuk membina peserta,” ucapnya.

“Kami optimis banten tahun ini akan tampil lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu kami memohon doa dan dukungannya kepada Pak Gubernur dan masyarakat Banten,” ujarnya.

Gubernur Banten Wahidin Halim optimis kafilah provinsi Banten bisa tampil lebih baik di Jawa Tengah. Pasalanya, jika melihat sejarah terdahulu, Nanten memiliki ulama yang cukup terkenal seperti Syeikh Nawawi Al-Bantani.

“Saya kira buat Banten kan pengarang kitabnya terkenal dari Banten. Syekh Nanawi, kalau sampai kalah kebangetan. Dari mana-mana pasti kyai kiblatnya ke sini. Orang-orang dari Jatim mengaguminya. Ziarah berhari-hari dari Surabaya, bahkan setahu saya Abuya Dimyati sebagai korektor tanda baca koma dan sebagainya,” kata Gubernur.

Gubernur juga berjanji jika kafilah Provinsi Banten masuk ke tiga besar nasional, para juaranya akan diberangkatkan ibadah umnroh.

“Tidak janji tapi diniatin. DPRD juga ingin anggarakan juga yang berpreatasi dapat beasiswa. Kalau Ponpes memang kewajiban daerah. Saya bilang kasih ponpes mau salafiah maupun modern. Ponpes sudah membantu kita membangun kultur bukan hanya dunia pendidikan,” jelasnya.

Redaktur : R Fauzi
Reporter : Raka