MASYARAKAT Kabupaten Pandeglang, Banten, mengutuk aksi teror yang terjadi di beberapa daerah dalam sepekan terakhir. Tidak hanya mengecam, masyarakat di Kota Sejuta Santri dan Seribu Ulama ini juga sempat menggelar istigosah dan doa bersama bagi para korban.
Bahkan sebagai bentuk dukungan moril dan solidaritas, warga membubuhkan tandatangan di spanduk dan memasang karangan bunga di halaman Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang.
Pantauan Tuntas Media, karangan bunga yang berdiri di gerbang kiri masjid sudah ada sesaat pasca kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
KH Alwan, pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum di Kampung Cikondang Sompok, Kecamatan Pandeglang, mengaku, prihatin dengan aksi teror yang banyak memakan korban jiwa, terutama dari pihak kepolisian.
“Aksi ini tidak dibenarkan menurut agama, apalagi sampai mengorbankan banyak korban. Kita harus mencegah dan mendukung Polri untuk segera mengusut tuntas aksi yang tidak bermoral ini,” ujar Alwan di Pandeglang, Rabu (16/05/2018).
Dirinya tidak berharap, teror yang terjadi di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau, terjadi di Kabupaten Pandeglang.
Senada diungkapkan, warga lainnya, Fahmi Supiani. Warga Kampung Waas Massjid, Desa Tapos, Kecamatan Cadasari ini mengatakan, aksi teror tersebut tentunya bertujuan untuk menghancurkan dan memecah belah bangsa.
“Penegak hukum TNI/Polri harus memberantas samapai ke akar-akarnya. dan mengutuk keras bentuk radikalisme yang tidak memanusiakan manusia ini,” ungkapnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : “Dase” Bahrul Ulum