USAI upacara HUT RI ke-72 di Alun-alun Pandeglang, Banten, puluhan seniman yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, TNI dan masyarakat menggelar drama kolosal dengan tema ‘Perjuangan Jenderal Sudirman”.
Drama kolosal dengan latar perjuangan rakyat dan militer itu menggambarkan perjuangan merebut kemerdekaan RI. Suara meriam, tembakan, tangis dan tawa mengawali drama kolosal yang digelar sekitar 30 menit tersebut.
Dengan menggunakan pakaian jaman dulu, masyarakat terlihat membawa cangkul, bakul, padi dan hasil panen lainnya. Sementara tiba-tiba penjajah mencegat dan langsung memberondong dengan senapan.
Namun pasukan tentara yang dipimpin Jendral Sudirman dengan sigap menyelamatkan rakyat. Dengan backsound musik perjuangan, pementasan drama kolosal cukup menarik perhatian hadirin.
Terlihat Bupati Irna, Wakil Bupati Tanto Warsono Arban dan sejumlah pejabat dan masyarakat antusias menyaksikan pertunjukan.
Di akhir cerita, pasukan tentara bersama rakyat berhasil mengalahkan penjajah. Jendral Sudirman kemudian memberikan amanah kepada Dandim 0601/Pandeglang, Letkol (Inf) Fitriana Nur Heru Wibawa.
Ia meminta Dandim untuk meneruskan perjuangan pahlawan dengan mengisi kemerdekaan. Jendral Sudirman juga mengatakan, NKRI harga mati dan harua dijaga sampai kapanpun.
“Ini saya serahkan bendera merah putih, tolong teruskan perjuangan para pahlawan,” ujar Jenderal Sudirman kepada Letkol (Inf) Nur Fitriana.
Penyerahan bendera dan amanah itu adalah terakhir dari Jenderal Sudirman. Karena setelah sang pejuang menghembuskan nafas terakhirnya. Sambil digotong oleh pasukan tentara dan rakyat, jenazah Jenderal Sudirman dibawa untuk disemayamkan.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Pepeng