22 Pejuang NKRI dari wilayah Pandeglang yang merupakan binaan Satgaswil Banten Densus 88 Anti Teror Polri, mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia, tingkat Kabupaten Pandeglang, yang digelar di Alun-alun Pandeglang, Kamis (17/8/2023).
Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Banten Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, bahwa tahun ini merupakan tahun kedua bagi para Pejuang NKRI mengikuti Upacara Peringatan HUT RI di Kabupaten Pandeglang.
“Keikutsertaan mereka dalam upacara peringatan HUT RI ini, sebenarnya sudah tahun kedua,” kata Mayndra.
Menurut Mayndra, keikutsertaan para Pejuang NKRI dalam Upacara Peringatan HUT Ke-78 RI ini bertujuan untuk menambah wawasan kebangsaan. Selain itu, kata dia, sebagai bukti nyata bahwa negara hadir memberikan keleluasaan kepada rakyatnya yang ingin ikut serta memperingati HUT RI.
“Ini untuk meningkatkan wawasan kebangsaan terhadap rekan-rekan kita semua, dan ini sebagai salah satu upaya deradikalisasi,” ungkapnya.
“Selain itu, hadirnya rekan-rekan yang merupakan pejuang NKRI yang tergabung dalam koperasi Bina Insaf Mandiri yaitu untuk memberi warna baru, bahwa dalam melakukan deradikalisasi harus di lakukan secara bersama-sama dan menjadi kewajiban semua warga negara,” sambung Mayndra.
Dijelaskan Mayndra, Pejuang NKRI ini adalah para mantan Narapidana Teroris yang telah menjalani program deradikalisasi dan pemasyarakatan. Sehingga ideologi mereka berbalik arah menjadi komunitas yang menentang segala bentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Mudah-mudahan ke depan, para Pejuang NKRI yang sudah dibina ini bisa menjadi icon, agar bisa bersama-sama mencegah berkembangnya faham intoleran, radikal, dan terorisme di wilayah Banten,” terangnya.
Lebih lanjut Mayndra mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang, untuk bersama-sama dengan Satgaswil Banten Densus 88 Anti Teror Polri dalam mencegah dan melawan faham-faham intoleran, radikal, dan terorisme di wilayah Banten yang masih masif terjadi baik di Media Sosial maupun dunia nyata.
“Ayo sama-sama kita melawan faham intoleran, radikal dan terorisme. Karena kalau faham itu kita biarkan, akan menjadi kehancuran bagi bangsa Indonesia, seperti halnya yang telah terjadi di Suriah,” imbuhnya.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep