Terdampak Virus Corona, Harga Bawang Putih di Pasar Badak Pandeglang Mulai Naik

0
327

KEBIJAKAN pemerintah yang menghentikan sementara impor produk makanan dari Tiongkok mulai berdampak terhadap harga sejumlah komoditi, salah satunya bawang puting. Kebijakan tersebut diambil setelah semakin cepatnya virus corona (2019-nCov) hingga ke beberapa negara. Di Pasar Badak Pandeglang, harga bawang puting mulai mengalami kenaikan. Dari sebelumnya dijual Rp 30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Yuli, salah satu pedagang di Pasar Badak Pandeglang mengatakan, harga bawang putih mulai naik sejak sepekan terakhir. Menurutnya, kenaikan harga bawang putih akibat menyebarnya virus corona yang pertama kali ditemukan di Tiongkok. Karena Tiongkok merupakan negara penghasil bawang putih terbesar, sehingga impor ke Indonesia dihentikan. “Penyebabnya virus corona itu. Jadi kan disetop impor dari Cina (Tiongkok, red), ya harga naik,” ujar Yuli, Rabu (05/02/2020).

Dikatakan dia, dengan naiknya harga bawang putih, banyak pembeli yang mengurangi pembeliannya. Dengan begitu omzetnya pun ikut berkurang dan tidak lagi menyimpan bawah putih dalam jumlah yang banyak. Jika biasanya ia bisa mendapatkan omzet Rp 1 juta dari harga satu karung bawang putih Rp 500.000, namun kini hanya mendapat Rp 700.000. “Kalau stok bawang putih terlalu banyak takut turun lagi harganya, kan rugi,” pungkasnya.

Sementara, Kasi Bina Usaha Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM (Disperindag ESDM) Kabupaten Pandeglang, Muhammad Faisal mengaku, sudah mengetahui adanya kenaikan harga bawang putih yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Namun pihaknya belum bisa mengambil langkah, karena masih menunggu keputusan dari Disperindag Provinsi Banten.

“Kita belum bisa memastikan kenaikan harga bawang ini apakah disebabkan oleh virus corona atau tidak, tapi kami masih menunggu keputusan Disperindag Provinsi Banten,” jelasnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian