Sebanyak 225 mahasiswa dari STKIP Syekh Manshur dan STAI Syekh Manshur yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023 .
Ratusan mahasiswa tersebut, rencananya akan melakukan KKN di tiga Kecamatan di Kabupaten Pandeglang selama 40 hari.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) sekaligus Ketua Pelaksana Pelepasan KKN Mahasiswa, Minhatul Ma’arif mengatakan, asuransi kesehatan diberikan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan selama mereka melakukan pengabdian di masyarakat.
“Hari ini, kami melepaskan sebanyak 225 Mahasiswa yang terbagi dari 165 orang dari STKIP Syekh Manshur, dan 60 orang dari STAI Syekh Manshur. Mereka akan menjalankan KKN selama 40 hari di Kecamatan Sobang, Panimbang, dan Kecamatan Pagelaran,” katanya, Senin (31/7/2023).
Untuk penentuan lokasi KKN, Minhatul mengaku, sudah berkordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten. Bertujuan agar memiliki data awal terkait desa tertinggal, berkembang dan mulai berkembang.
“KKN ini sebagai wujud partisipasi kami dari perguruan tinggi, untuk mendorong pemerintah dalam hal mengembangkan desa. Untuk itu, kami memilih lokasi-lokasi yang disarankan,” terangnya.
“Lokasi menjadi fokus sasaran sesuai dengan tema KKN, yaitu Bersinergi mengembangkan desa melalui pendidikan dan kewirausahaan. Dimana mereka nantinya mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL), wajib membuat publikasi ilmiah dari satu permasalahan yang diselesaikan dari hasil pengabdian mereka di masyarakat,” sambung Mintahul.
Minhatul menjelaskan, jika mahasiswa peserta KKN telah diasuransikan karena mobilitas di lapangan sangat tinggi, dan hilir mudik menempuh perjalanan yang jaraknya cukup jauh.
“Terutama, saat akan melakukan koordinasi kegiatan dengan pemerintah setempat. Untuk itu, kami pikir ini langkah yang tepat agar saat mereka sakit atau terjadi kecelakaan di perjalanan, kami sudah mengantisipasi,” ungkapnya.
Ia berharap, jika seluruh mahasiswa peserta KKN bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
“Kami berharap selama 40 hari KKN, setiap peserta mampu meyelesaikan minimal satu permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Oleh karenanya, kecakapan, kepedulian, bimbingan DPL sangat diperlukan dan dibutuhkan,” ujar Mintahul.
Di tempat yang sama, Ketua STKIP Syekh Manshur, Salman Sunardi menegaskan, jika dirinya memberi pesan kepada mahasiswa akan melaksanakan KKN agar menjaga adat istiadat masyarakat setempat.
“Kalian membawa nama baik kampus, jadi tetap jaga sopan santun dan hormati adat istiadat di desa di mana menjadi lokasi KKN. Secepat mungkin, para mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan lingkungan masyarakat sekitar,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua STAI Syekh Manshur, Kosasih berharap, jika seluruh mahasiswa peserta KKN agar bisa berkontribusi dan berbaur dengan masyarakat.
“Kami ingin berkolaborasi, terutama kepada kepada mahasiswa KKN. Ini sudah jelas, bahwa kita menimba ilmu dan bisa menyesuaikan diri. Jangan sampai ada masalah, karena kalian semua tidak seperti dirumah sendiri. Kemudian, kalian harus berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuan yang kalian miliki,” imbuhnya.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep