Ace Hasan Syadzily: Santri Pembela Setia Pancasila dan NKRI

0
141

HARI Santri Nasional (HSN) harus menjadi momentum penting untuk mengingatkan akan kesetiaan dan komitmen santri serta ulama dalam membela dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan melawan kolonialisme dan imperalisme di Indonesia, banyak dimotori oleh ulama dan santri di berbagai daerah, termasuk di Banten.

Hal tersebut disampaikan Ace Hasan Syadzily dalam kegiatan diskusi publik dalam rangkaian kegiatan pesantren kebangsaan memperingati HSN yang digelar Gerakan Pemuda Anshor Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (21/10/2017), dengan mengambil tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara Menjaga Pancasila dan NKRI.

“Maka, sudah seharusnya para santri dan kita semua untuk selalu menjaga dan mengisi negara dengan memberikan kesetiaan dan kontribusi yang terbaik bagi kelangsungan dan kemajuan bangsa ini,” ungkap anggota DPR RI Dapil Pandeglang Lebak ini.

Diskusi publik menghadirkan narasumber juga dihadiri sejumlah tokoh Lebak, diantaranta KH. Baijuri, Juned Sanim, Junaedi Ibnu Jarta dan Ketua MUI Lebak, KH. Pupu Mahpudin. Menurut Ace, peran santri saat ini juga terlihat sangat besar dan nyata.

Pada era Presiden Jokowi, baru pertama dalam sejarah Indonesia merdeka, menteri-menteri yang berlatarbelakang santri sangat banyak dan mengisi posisi penting. Menristek Dikti, Menaker, Mensos, Menteri Desa, Menpora dll adalah contoh beberapa menteri yang berlatar belakang santri.

“Presiden Jokowi terbukti memberikan penghargaan luar biasa besar kepada santri dan ulama dengan menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri nasional dan memberikan peran santri dalam cabinet,” kata Ace menegaskan.

Selain itu, Ace juga mengingatkan agar santri dan masyarakat selalu waspada akan merebaknya faham radikal menyimpang yang dapat merusak NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Saat ini, menurut Ace, Indonesia masih menjadi sasaran potensial faham radikal yang mengatasnamakan ajaran Islam.

Faham yang ingin menegakkan khilafah islamiyah seperti yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia adalah contoh faham yang dapat merongrong sendi kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. “Maka Perpu Ormas menjadi sangat penting untuk segera disahkan agar dapat menjamin keutuhan Indonesia dari ancaman faham radikal yang merusak dan mengancam keberadaan Indonesia,” papar Ace.

Redaktur : Dendi
Reporter : Ari