MAHASISWA Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten yang tergabung dalam Komunitas Soedirman 30 mengkritisi pemerintahan Joko Widodo. Kritik mereka disampaikan melalui aksi teaterikal di depan kampus di Jalan Jendral Soedirman 30, Ciceri, Kota Serang, Jumat (18/08/2017).
Menurut mahasiswa di usia kemerdekaan ke-72, rakyat Indonesia masih jauh dari kata sejahtera.
Dalam aksi teaterikal itu mahasiswa menggambarkan masih terbelenggunya rakyat kecil oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Hari ini aksi unjuk rasa kita sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah, bahwa Indonesia belum seratus persen merdeka dalam kesejahteraan masyarakat. Faktanya masih banyak warga kecil yang terbelenggu akan kebijakan-kebijakan pemerintah,” kata korlap aksi, Merta dalam orasinya.
Mereka menilai, penjajahan berupa fisik, ekonomi, politik dan lainnya, masih kerap terjadi di Indonesia.
Mahasiswa berharap, pemerinta mampu mengatasi banyak permaslahan tersebut dan menjauhkan hal-hal kepentingan yang jauh dari rakyat.
”Masih banyak rakyat yang bergelimang kemiskinan, masih banyak bayi yang mengalami busung lapar, puluhan ribu pejuang berlindung di gubug-gubug kumuh,” ungkap Merta tanpa membeberkan datanya.
Selain itu, petani yang masih jauh dari kata sejahtera lantaran karena dirampas mata pencaharian oleh pembangunan yang membuat hilangnya sumber kehidupan.
”Situasi nasional hari ini sangat ketergantungan kepada pihak asing, sehingga membuat masyarakat menjadi korban atas kepentingan yang jauh dari berpihak dari rakyat,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Raka