Usaha Fotografi, Pemuda Asal Pandeglang Ini Raup Omset Rp23 Juta Perbulan Saat Pandemi

0
453

TATANG (22), merupakan salah satu pemuda asal Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, yang berhasil memanfaatkan pesatnya kemajuan teknologi untuk dijadikan peluang bisnis ditengah pandemi Covid-19.

“Saya sudah merintis usaha rental kamera dan studio foto sejak tahun 2015, ketika masih duduk dibangku SMA. Pada saat new normal ini banyak pasangan yang menikah, ini menjadi angin segar bagi pengusaha foto studio. Bahkan omset yang saya dapatkan, mencapai Rp23 juta dalam satu bulan,” kata Tatang, Rabu (15/9/2021).

Tidak main-main, untuk menekuni bidang tersebut, Tatang memilih universitas swasta yang lebih dekat dengan lingkup bisnisnya. Padahal, ia sudah diterima masuk di salah satu perguruan tinggi negeri di Banten.

“Saya dulu sempat di Untirta, namun saya pilih masuk ke UNMA untuk meneruskan bisnis yang saya rintis. Karena segmen pasar yang saya bangun, banyak di Pandeglang,” papar pemuda yang hobi travel ini.

Tatang juga menceritakan, sejak kecil ia memang sudah punya keseriusan sendiri dalam bidang bisnis. Hal tersebut ia ceritakan saat masih duduk di bangku SMP, dengan bermodalkan uang Rp200 ribu ia berbisnis menjual handphone bekas lewat media sosial facebook.

“Alhamdulillah, lambat laun bisnis berkembang dan saya coba sasar ke segmen fotografi,” jelasnya.

Menurut Tatang, akibat libur panjang saat pandemi ini juga banyak para pelajar yang ingin menghabiskan waktunya dipelbagai tempat rekreasi. Sehingga untuk sewa kamera bisa mencapai 25 kamera disewakan per hari.

“Kalau untuk wedding, kita bisa terima job 2 sampai 20 job dalam satu bulan. Harga yang saya tawarkan untuk paket sewa kamera, mulai dari Rp15 ribu sampai Rp225 ribu. Sedangkan paket wedding Rp500 ribu, sampai Rp2,5 juta,” imbuhnya.

Saat ini Tatang mempunyai 2 karyawan, untuk membantunya melakukan pekerjaan di studio foto. Tidak hanya itu ia juga pernah menjadi salah satu youtuber asal pandeglang yang pernah mendapatkan penghargaan dari youtube.

“Dibalik semua itu, saya pernah merasakan hal yang buruk seperti kehilangan barang atau tertipu oleh kawan sendiri. Saya juga akan terus belajar untuk memperbaiki kualitas produk, supaya segmen pasar semakin luas,” pungkasnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep