Ulama dan Aktivis Bakar Jagung di Depan Pendopo

0
283

PULUHAN ulama dan aktivis menggelar tasyakuran di Alun-alun Pandeglang, Banten, Kamis (24/08/2017) malam. Acara itu gelar dalam rangka mensyukuri panen raya jagung dalam beberapa waktu terakhir ini cukup melimpah.

Pantauan tuntasmedia.com, massa yang mengenakan baju koko, peci dan pakaian lainnya mulai membakar jagung di atas alat yang sudah disediakan di depan Gerbang Pendopo Bupati Pandeglang. Acara itu juga bertujuan agar seluruh komponen bisa merasakan manfaat jagung hasil panen raya.

Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang, Azis Nurdin menyatakan, acara itu dalam rangka bentuk syukur atas panen raya jagung. Bahkan ia berharap jika program jagung tersebut dapat dilakukan secara continue, sehingga masyarakat Pandeglang dapat sejahtera dengan program gerakan tanam jagung.

“Kita syukuran saja, syukur terhadap nikmat Allah karena Pak Menteri sudah datang ke Pandeglang. Jika ini intens maka masyarakat bisa makin sejahtera,” ujar Azis usai menggelar tasyakuran.

Dirinya juga meminta, lahan milik anggota DPR RI dari Dapil Jakarta III, Ahmad Dimyati Natakusma juga ditanami jagung. Karena tanah milik suami Bupati Pandeglang, Irna Narulita itu sangat luas jika dibandingkan dengan tanah milik masyarakat.

“Bila perlu Pak Menteri tanami jagung di lahan milik Pak Dimyati. Karena tanah milik Pak Dimyati sangat luas ketimbang lahan yang dimiliki masyarakat,” tambahnya.

Saat ditanya soal penolakan program gertam jagung oleh DPRD Pandeglang, ia tidak sepakat. Karena masyarakat Pandeglang belum sejahtra,sehingga membutuhkan program-program yang mampu mendobrak kemiskinan.

“Kami tidak setuju dengan DPRD Pandeglang yang menolak program jagung. Karena kan masyarakat Pandeglang belum sejahtera, jadi perlu kita terus mendorong program-program pemerintah,” jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Gemasaba Pandeglang, Aob Ilham meminta, pemerintah dapat mengelola program pemerintah dengan baik. Sehingga tidak ada kegaduhan di masyarakat, karena pihaknya mendengar jika program tersebut sudah tidak jelas arahnya.

“Kami tekankan juga pemerintah untuk mampu mengelola dengan baik program tersebut. Dari mulai penanaman, pengemasan, hingga marketing, sehingga mampu memberikan nilai ekonomis bukan selesai di tempat sampah,” ungkapnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi