MESKIPUN diprediksi memasuki musim hujan, sejumlah warga Desa Majau Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Sebab hingga saat ini di desa tersebut hanya terdapat satu sumber air bersih, namun untuk bisa mengambil air bersih harus menempuh jalan kaki dua kilometer.
Sumur yang menjadi sumber air bersih di desa tersebut sudah mulai mengering, karena terlalu seringnya masyarakat mengambil air di sumur yang dipakai rujukan semua kalangan itu.
Salah seorang warga Desa Majau, Raman menuturkan, dirinya merasa kesulitan mencari air bersih untuk dikonsumsi, karena saat ini sumur yang dijadikan rujukan saat musim kemarau sudah mulai mengering dan keruh.
“Musim kemarau ini cukup panjang ya, sampai-sampai sumur yang dikenal tidak pernah kering pun ikut surut airnya, belum lagi kondisi airnya sekarang sudah keruh, tapi mau bagaimana lagi daripada mengambil air dari sungai,” ucap Raman, Senin (04/11/2019).
Menurutnya, minimnya sumber air yang bersih, membuatnya terpaksa melakukan penyulingan air sumur yang sedikit keruh untuk dikonsumsi, sebab tidak ada cara lain untuk bisa mendapatkan air yang bersih.
“Air sumur itu kan dia dari tanah langsung, jadi airnya itu memang keruh tapi tidak berbahaya ketimbang air sungai, karena di sungai itu kan warga ada yang mencuci pakaian, ada yang membuat kotoran, dan yang lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut Raman mengatakan, dirinya menginginkan adanya bantuan air bersih kembali yang disalurkan secara merata. Sebab, di desa tersebut saat ada penyaluran air bersih yang mendapatkan hanya rekanan orang yang mengajukan.
“Memang pernah ada bantuan air bersih, satu tangki kalau tidak salah dari BPBD, itu yang dapat air hanya beberapa orang saja, ditambah lagi pembagiannya tidak rata. Kalau bisa ada penyaluran air lagi dari pemerintah,” ujarnya.
Kaur Kesejahteraan Desa Majau, Solihin membenarkan masyarakat Desa Majau mengalami kesulitan air bersih, namun pihaknya belum bisa memberikan solusi yang nyata.
“Kalau untuk kekeringan, memang musim kemarau kali ini cukup panjang ya. Tapi, bukan berarti belum pernah turun hujan, pernah turun hujan tapi hanya sehari, harusnya memang ada penyaluran air bersih lagi, tapi dengan pembagian yang merata, supaya tidak ada cemburu sosial,” katanya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian